- harapan kerinduankelahiran akan
menjadi mimpi kami
menangisi jaman
surat ini sogokan ini
tak akan mampu membeli
peran yang kau harapkan
darah ini tanah ini
tak kan terbeli meskipun
beban menyakitkan
sekian kali kita disuapi
ke sekian kali kita dibeli
tanggalkan kebodohan
tinggalkan masa depan
cicipi pelajaran
pemberontakan norma
surat ini menepis mimpi
bantulah kami melihat terang
yang mendamaikan hati cairkan benci
meminta berdoa dan percaya
terselamatkan
Pada satu hati, aku titip jiwa ini untuk kau rengkuh... Sampai satu masa, dimana aku tak lagi bisa bersua.. Pada satu jiwa, aku titip hati ini untuk kau jaga... Sampai satu waktu, dimana aku tak lagi bisa berkeluh...
Minggu, 27 Maret 2011
Bantulah Kami Melihat
Ajaran Moral Sesaat
berapakah yang kau minta
untuk sebuah jiwa yang tersesat
menyabung nyawa menyambung luka
melampiaskan kebencian yang terdalam
adakah cara agar dendammu padam
berapakah yang kau minta untuk sebuah kenyamanan
dan kemewahan dan kebanggaan dan kebebasan seperti kau bayangkan
berapakah yang kau punya untuk menukar kesedihan
dan kesunyian dan kehampaan dan kegelapan seperti yang kuberikan
kau pikir kau memeluk satu kebenaran heh
kau yakinkan kami dengan berkotbah
bahwa semua yang terbuka menurutmu heh
adalah dosa dan perilaku sampah
kau pikir agama adalah alat heh
mengikuti ajaran moral sesaat hah
menjual nama Tuhan nama nabi nama kitab suci
dan semua yang kita segan
untuk sebuah jiwa yang tersesat
menyabung nyawa menyambung luka
melampiaskan kebencian yang terdalam
adakah cara agar dendammu padam
berapakah yang kau minta untuk sebuah kenyamanan
dan kemewahan dan kebanggaan dan kebebasan seperti kau bayangkan
berapakah yang kau punya untuk menukar kesedihan
dan kesunyian dan kehampaan dan kegelapan seperti yang kuberikan
kau pikir kau memeluk satu kebenaran heh
kau yakinkan kami dengan berkotbah
bahwa semua yang terbuka menurutmu heh
adalah dosa dan perilaku sampah
kau pikir agama adalah alat heh
mengikuti ajaran moral sesaat hah
menjual nama Tuhan nama nabi nama kitab suci
dan semua yang kita segan
Dosakah Percayamu
akankah kau percaya omong kosong belaka,,..
hisapan jempol semata membuat kita,,..
lupakan kenyataan hidup dalam khayalan,,..
akankah kau bertanya “bukankah kau percaya?”,,..
yakinlah apa yang membuat kita luka,,..
tak akan pernah……..
hisapan jempol semata membuat kita,,..
omong kosong belaka hisapan jempol semata,,..
penuh dengan rencana membuat kita..,,
cemaskan kenyataan budak kekhawatiran..,,
akankah kau bertanya “inikah dosa?”
dosa ini selalu menutup wajahku yang pucat pasi..,,
tenggelam dan menyendiri,,..
dosa ini menutup arti hidup kami yang akan berhenti ..,,
darah ini milik kami..,
tanah ini memiliki,,..
arwah ini leluhur kami..,
dosa ini tak akan berhenti,,..
hisapan jempol semata membuat kita,,..
lupakan kenyataan hidup dalam khayalan,,..
akankah kau bertanya “bukankah kau percaya?”,,..
yakinlah apa yang membuat kita luka,,..
tak akan pernah……..
hisapan jempol semata membuat kita,,..
omong kosong belaka hisapan jempol semata,,..
penuh dengan rencana membuat kita..,,
cemaskan kenyataan budak kekhawatiran..,,
akankah kau bertanya “inikah dosa?”
dosa ini selalu menutup wajahku yang pucat pasi..,,
tenggelam dan menyendiri,,..
dosa ini menutup arti hidup kami yang akan berhenti ..,,
darah ini milik kami..,
tanah ini memiliki,,..
arwah ini leluhur kami..,
dosa ini tak akan berhenti,,..
Slamet (OON)
Rasa jatuh cinta memang aneh rasanya,...
Q kenal fandy lewat no.Hp nyasar,
dari perkenalan itu Q agak jual mahal ke dy (maklum cwe).
Hari berganti hari Q mulai penasaran ma dy,
rasanya hatiku telah di kuasai oleh dy.
Q dan dy sepakat untuk ketemuan di kampusQ,
dy pun datang pakai jaket hitam dengan motor warna hitam pula. Alangkah terkejutnya,
Q diajak dy kerumahnya. Kita ngobrol tentang pekerjaan dy,
dy jg banyak tanya tentang Q di kampus.
Waktu pun cepat berlalu,
karena asik ngobrol tak terasa hari sudah sore.
Q pun minta di antar pulang,
Q boncengan ma dy seolah-olah kt sudah pacaran.
Hujan pun datang disaat kt dalam perjalanan pulang,
rasa dingin menyelimuti tubuhku ini.
Dengan gagahnya dy memberi Q jaket yg dy pakai, hujan pun makin deras dan cuaca semakin dingin.
Rasa sayang ini semakin menguasai pikiranku, ingin rasanya Q peluk dy.
Setelah Q sampai di rumah, dy terburu-buru pulang karena hujan makin deras.
Satu jam setelah dy pulang, dy kasih kabar kalau sudah sampai rumah dengan selamet.
Yang bikin Q bingung, perasaan tadi dy pulang sendiri?
Kenapa dy pulang dengan selamet, siapakah selamet?
Q kenal fandy lewat no.Hp nyasar,
dari perkenalan itu Q agak jual mahal ke dy (maklum cwe).
Hari berganti hari Q mulai penasaran ma dy,
rasanya hatiku telah di kuasai oleh dy.
Q dan dy sepakat untuk ketemuan di kampusQ,
dy pun datang pakai jaket hitam dengan motor warna hitam pula. Alangkah terkejutnya,
Q diajak dy kerumahnya. Kita ngobrol tentang pekerjaan dy,
dy jg banyak tanya tentang Q di kampus.
Waktu pun cepat berlalu,
karena asik ngobrol tak terasa hari sudah sore.
Q pun minta di antar pulang,
Q boncengan ma dy seolah-olah kt sudah pacaran.
Hujan pun datang disaat kt dalam perjalanan pulang,
rasa dingin menyelimuti tubuhku ini.
Dengan gagahnya dy memberi Q jaket yg dy pakai, hujan pun makin deras dan cuaca semakin dingin.
Rasa sayang ini semakin menguasai pikiranku, ingin rasanya Q peluk dy.
Setelah Q sampai di rumah, dy terburu-buru pulang karena hujan makin deras.
Satu jam setelah dy pulang, dy kasih kabar kalau sudah sampai rumah dengan selamet.
Yang bikin Q bingung, perasaan tadi dy pulang sendiri?
Kenapa dy pulang dengan selamet, siapakah selamet?
Langganan:
Postingan (Atom)